"Menggali potensi untuk mengukur prestasi"


Materi hari k3
KBMN gelombang 28 
Judul : " Gali Potensi ukir prestasi".
Hari/tgl : 13 Januari 2023
Narasumber: Aam Nurhasanah, S.Pd

Resum :

Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang." (Seno Gumira Ajidarma)

Dengan demikian menulis adalah suatu cara menampilkan potensi dan prestasi.

Sesuai dengan tema malam ini, fokus pada bagaimana menggali potensi untuk mengukir prestasi. Jawabannya sederhana. *Kita bisa mulai dengan apa yang kita sukai.* Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi. Sebagai contoh, Bu Aam suka menulis maka Bu Aam menekuni dunia tulis. Bu Aam  menulis dari apa yang Bu Aam  sukai, apa yang kita alami, atau apa yang kita kuasai. Kita bisa menulis puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri.

Namun, untuk penulis pemula banyak sekali kendala untuk memulai tulisan karena takut tulisan jelek, takut dibuli, tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan keraguan dalam mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya disimpan di dalam draf dan membiarkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja. Bu Aam juga merasakan hal itu saat pertama kali bergabung di dalam kelas ini. Bu Aam bahkan dulu bergabung di gelombang 8 dan tidak lulus. Namun, Bu Aam  mencoba memupuk kembali rasa semangat dalam diri hingga memutuskan untuk mengulang kelas dan lulus di Gelombang 12.

Buku antologi adalah buku yang ditulis bersama dengan biaya keroyokan/patungan.

Buku adalah mahkota seorang penulis. Oleh karena itu setelah lulus dari BM 12, buku solo Bu Aam kemudian lahir.

Usai mengikuti kelas BM 12, Bu Aam  mendapat tawaran dari Bunda Kanjeng menjadi kurator atau penanggung jawab buku. Hampir setiap angkatan KBMN, melahirkan buku antologi bersama Bu Kanjeng dimana Bu Aam  menjadi kuratornya.

Setelah menjadi kurator, Bu Aam  menerima satu naskah novel dari Juminah, seorang murid yang bekerja sebagai TKI di Arab Saudi yang merelakan masa remajanya menjadi tulang punggung keluarga untuk membiayai sekolah adik-adiknya. Novel ini dikirim melalui WA dan butuh proses membukukan naskah hingga menjadi novel kisah cinta yang menarik yang siap dibaca.

Tulisan terakhir dari Bu Aam , kita dapat menggali setiap potensi dalam diri untuk dapat mengukir prestasi. Seperti judul buku solo saya yang ke-4, *RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS*

Siang-siang pergi ke kota,
Jangan lupa beli alpukat.
Demikian materi narasumber kita
Pasti akam berbuah manfaat.
 
Menggoreng ikan dicampur bakmi,
Digoreng terpisah, jangan sekaligus.
Hanya terimkasih dari kami,
Bahagia mendapat ilmu bu aam yang jeniius.

Itu tulisan penutup terakhir moderator sangat bagus.


Terima kasih
Sri Mulyati, M.Pd



Komentar

  1. Ingin mwnapaki jejak bu Aam, kita ya bu Sri

    BalasHapus
  2. Keren Bunda, super cepat resumenya

    BalasHapus
  3. Mantap bu👍🏻 silakan mampir ke blog saya ya bu: https://deasyp.blogspot.com/2023/01/menulis-menemukan-potensi-diri.html

    BalasHapus
  4. aktual dan menarik bun , mampir ke blog ku juga ya

    BalasHapus
  5. Terima kasih sudah membuat resumenya. Ibu bisa kembangkan dengan bahasa sendiri yaa. Semangat

    BalasHapus
  6. Resumenya bisa diubah dari sudut pandang Ibu, misal narasumber mengatakan saya, Ibu bisa menuliskannya beliau. Ceritakan kembali dengan cara Ibu. Semangat terus menulis😇

    BalasHapus
  7. Benar setuju dg mbak Gina....monggo mampir ke blog saya milmayasmi82.blogspot.com

    BalasHapus
  8. Terus semangat untuk menulis ...Silakan kunjungi blog saya:
    https://ragungps.blogspot.com/2023/01/menjadi-saksi-aneka-prestasi-literasi.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu

Buku Cerita Digital

Menulis Puisi